= Welcome My Blog =

Hai, selamat datang di blog saya,
enjoy my blog
have fun :)

Popular Posts

My Blog List

www.gunadarma.ac.id. Diberdayakan oleh Blogger.
Selasa, 20 Oktober 2015


ILMU
Ilmu  pengetahuan muncul karena adanya pengalaman manusia ketika ia mendapatkan pengetahuan tertentu melalui proses yang khusus
Contoh : Sebuah cerita tentang Newton, bagaimana ia menemukan teori gravitasi dalam ilmu fisika bermula ketika ia merasakan sesuatu, yaitu apel yang jatuh dan menimpa kepalanya saat sedang duduk di bawah pohon apel. Pengalaman tentang sesuatu itulah yang menyebabkan orang kemudian berpikir dan berpikir lebih lanjut tentang sebab peristiwa tersebut. Berkat ketekunan, kesabaran, keingintahuan serta didukung dengan kepandaian dan intelegensi yang memadai dan daya kreativitas yang tinggi seseorang dapat menciptakan teori-teori atau hukum dan teori-teori tersebut agar dapat diterapkan bagi kepentingan umat manusia.
Ø  Ontologi
ilmu yang ada ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada, yang  merupakan Ultimate reality baik yang berbentuk jasmani/konkrit atau abstrak. Dalam perbincangannya, seringkali Ontologi dihubungkan dengan Metafisika, cabang ilmu dalam filsafat yang berbicara mengenai keberadaa dan eksistensi. Pemikiran Ontologi (Metafisika Umum) yang berkisar pada hakikat dari yang Ada, telah mengelompokkan para filosof dalam beberapa kelompok
Ø  Epistemologi
Teori pengetahuan ialah cabang filsafat yang berurusan dengan hakikat dan lingkup pengetahuan, pengendalaian-pengendalian, dan dasar-dasarnya serta pengertian mengenai pengetahuan. Pengertian yang diperoleh oleh manusia melalui akal, indra, dan lain-lain mempunyai metode tersebdiri dalam teori pengetahuan, di antaranya adalah: Metode Induktif, yaitu suatu metode yang menyimpulkan pernyataan-pernyataan hasil observasi disimpulkan dalam suatu pernyataan yang lebih umum. Metode Deduktif, ialah suatu metode yang menyimpulkan bahwa data-data empirik diolah lebih lanjut dalam suatu sistem pernyataan yang runtut. Metode Positivisme, berpangkal dari apa yang telah diketahui
Ø  Aksiologi
Merupakan sesuatu yang paling penting bagi manusia, karena dengan ilmu semua keperluan dan kebutuhan manusia bisa terpenuhi secara lebih cepat dan lebih mudah. Dengan kemajuan ilmu juga manusia bisa merasakan kemudahan lainnya seperti transfortasi, pemukiman, pendidikan, komunikasi, dan lain sebagainya. 

Ø  Dinamis
Dinamisme merupakan kemampuan melihat sisi terang kehidupan dan memelihara sikap positif, sekalipun berada dalam kesulitan. Dinamisme adalh pendekatan yang positif terhadp kehidupan sehari-hari untuk mencapi kberhsilan yang berguna bagi kehidupan.

Ø  Abstrak
            Pengertian umum abstrak merupakan penyajian singkat mengenai isi tulisan sehingga pada tulisan, ia menjadi bagian tersendiri. Abstrak berfungsi untuk menjelaskan secara singkat kepada pembaca sesuatu yang dilihat tidak mengacu kepada obyek atau peristiwa khusus. Abstraksi menyajikan secara simbolis atau secara konseptual serta secara imajinatif sesuaru yang tidak dialami secara langsung.
Ø  Sintesis
            Sebagai komposisi atau kombinasi bagian-bagian atau elemen-elemen yang membentuk satu kesatuan
Ø  Hipotesa
Hipotesa yang diawali oleh kata – kata ‘jika’, ‘seandainya’, atau ‘seandainya tidak’. Yang kedua, konsekuen yaitu harus dibuat bertautan dengan antiseden. Sebuah konsekuen harus dilakukan dengan pembuktian kebenaran dalam pelaksanaan penelitian. Yang ketiga, dependen yaitu hubungan antara antiseden dan konsekuen. Hubungan itu harus merupakan hubungan sebab dan akibat yang benar.
Ø  Penelitian
Suatu proses penyelidikan secara sistematis yang ditujukan pada penyediaan  informasi untuk menyelesaikan masalah-masalah
Ø  Empiris
Adalah segala informasi yg diperoleh melalui eksperimen,penelitian, atau observasi. Sedangkan data empiris merupakan data yang di temukan atau disimpulkan dari sebuah eksperimen atau penelitian

PENGETAHUAN
Indera sebagai sumber pengetahuan, berkaitan dengan empiri. Empiri berasal dari bahasa Yunani “empiria” yang berarti pengalaman, dalam bahasa Inggris “experience” dan bahasa Latinnya “experiente ”.
Indera sebagai sumber pengetahuan adalah pengetahuan yang diperoleh manusia melalui kelima inderanya, yakni mata, hidung, perasaan (kulit), telinga dan lidah. Pengetahuan inderawi juga disebut pengetahuan empiris. Dalam sejarah epistemologi barat tokohnya adalah Roger Bacon, John Locke, David Hume dan sejumlah pengikutnya.
Dalam aliran filsafat empirisme dijelaskan, bahwa inderalah yang merupakan satu-satunya instrumen yang dapat menghubungkan kita dengan alam. Tanpa indera, kemungkinan kita memandang alam ini tidak ada atau masih samar. Akal sebagai sumber pengetahuan, tanpa melalui panca indera tidak dapat diresapi. Hal ini sesuai apa yang dikatan John Locke, bahwa pada akal tidak ada sesuatu sebelum itu ada pada alat indera.
Pengetahuan yang bersumber dari indera, diperoleh manusia sebagai makhluk biotik, berkat inderanya ia mengatasi taraf hubungan yang semata-mata fisik vital dan masuk dalam medan intensional, walaupun masih sangat sederhana. Indera menghubungkan manusia dengan hal-hal yang konkrit material.
Indera sebagai sumber pengetahuan bersifat parsial, disebabkan perbedaan indera satu dengan yang lain. Namun pengetahuan inderawi sangat dibutuhkan karena merupakan pintu gerbang pertama untuk pengetahuan yang utuh.
Selanjutnya, untuk mengetahui jenis-jenis pengetahuan indera, perlu dijelaskan jenis-jenis indera yang dimiliki manusia. Manusia terdiri dari Jasmani dan Rohani, jasmani dalam tubuh manusia dilengkapi dengan faraj, hidung, mata, perasaan (kulit), perut, tangan dan telinga.
Islam memandang, indera manusia terdiri dari indera dalam dan indera luar, keduanya mempunyai fungsi sendiri-sendiri. Fungsi indera sebagai sumber pengetahuan terdiri dari :
  1. Indera bersama yang berfungsi untuk menerima kesan-kesan yang diperoleh panca indera luar dan diteruskan ke indera batin.
  2. Indera penggambar berfungsi untuk melepaskan kesan-kesan yang diteruskan ke indera bersama dari materinya.
  3. Indera perangka yang berfungsi mengatur gambar yang telah dilepaskan dari materi dengan memisah-misahkan dan meng­hubungkan satu sama lain.
  4. Indera penggarap yang bertugas menangkap arti yang dikandung gambaran-gambaran itu.
  5. Indera pengikat yang berfungsi untuk menyimpan arti yang ditangkap oleh indera penggarap.

BAHASA DAN TULISAN
Bahasa  adalah pemahaman dasar dalam memahami bahasa. Dalam memahami Bahasa Indonesia, kita juga perlu memahami hel-hal tersebut, sehingga pemahaman kita dalam memahami bahasa Indonesia, bisa lebih mendalam dan dapat mengaplikasikan dengan baik.
Definisi Bahasa; Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbiter ( tidak ada hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya ) yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat untuk berkomunikasi, kerja sama, dan identifikasi diri. Bahasa lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder.

Fungsi Bahasa Dalam Masyarakat
  1. Alat untuk berkomunikasi dengan sesama manusia.
  2. Alat untuk bekerja sama dengan sesama manusia.
  3. Alat mengidentifikasi dir
Bahasa Lisan

     Ragam bahasa lisan adalah bahan yang dihasilkan alat ucap (organ of speech) dengan fonem sebagai unsur dasar. Dalam ragam lisan, kita berurusan dengan tata bahasa, kosakata, dan lafal. Dalam ragam bahasa lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendah suara atau tekanan, air muka, gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide.
Bahasa lisan lebih ekspresif dimana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan. Lidah setajam pisau atau silet oleh karena itu sebaiknya dalam berkata-kata sebaiknya tidak sembarangan dan menghargai serta menghormati lawan bicara atau target komunikasi.

Faktor Yang Menyebabkan Rapuhnya Bahasa

       Banyak situasi yang menyebabkan bahasa punah. Sebuah bahasa punah ketika bahasa itu berubah bentuk menjadi famili bahasa-bahasa lain. Orang indonesia kini boleh jadi tidak mengerti bahasa melayu yang digunakan di indonesia awal abad ke-20. Karena bahasa indonesia saat ini berasal dari bahasa melayu yang telah mengalami infusi kata-kata bahasa asing. Bisa dikatakan bahasa melayu bermetamorfosis dalam bahasa indonesia. Kelak kalau bahasa indonesia makin berkembang dan demikian pula bahasa melayu malaysia kemungkinan bahasa melayu akan punah.
Karena pengaruh globali sasi dan IPTEK menyebabkan masyarakat indonesia menganggap bahasa indonesia itu :
  • Tidak gaul.
  • Terlalu formal.
Rapuhnya bahasa indonesia disebabkan :
  • Tergerus arus globalisasi.
  • Kemungkinan banyak oran yang tidak menyukai peraturan bahasa indonesia.
  • Tidak adanya relasi masyarakat dengan pemerintah tentang pembudidayaan.
Selain bahasa asing, bahasa daerah juga memberi pengaruh pada perkembangan bahasa indonesia. Karena bahasa indonesia mungkin dianggap terlalu formal untuk dipakai sehair-hari. Tidak apa-apa sebenarnya bahasa asing menyerap kedalam bahasa indonesia. Sebagai bahasa yang terbuka, bahasa indonesia harus luwes menerima unsur bahasa lain.
Bahasa indonesia mengenal dua macam serapan yakni :
  • Unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa indonesia.
  • Unsur asing yang pengucapan dan penulisannya telah disesuaikan dengan kaidah bahasa indonesia.