= Welcome My Blog =
Hai, selamat datang di blog saya,
enjoy my blog
have fun :)
enjoy my blog
have fun :)
= Mengenai Saya =
Blog Archive
-
►
2017
(6)
- ► 05/07 - 05/14 (3)
- ► 04/02 - 04/09 (2)
- ► 03/19 - 03/26 (1)
-
►
2016
(8)
- ► 11/27 - 12/04 (1)
- ► 10/16 - 10/23 (1)
- ► 04/17 - 04/24 (2)
- ► 04/03 - 04/10 (1)
- ► 03/06 - 03/13 (1)
- ► 01/17 - 01/24 (2)
-
►
2015
(24)
- ► 11/22 - 11/29 (1)
- ► 10/18 - 10/25 (1)
- ► 05/31 - 06/07 (5)
- ► 04/26 - 05/03 (5)
- ► 04/12 - 04/19 (3)
- ► 03/22 - 03/29 (3)
- ► 03/08 - 03/15 (1)
- ► 01/18 - 01/25 (5)
-
▼
2014
(19)
- ► 12/21 - 12/28 (7)
- ► 11/09 - 11/16 (2)
- ► 10/12 - 10/19 (1)
- ► 10/05 - 10/12 (1)
- ► 09/28 - 10/05 (1)
- ► 04/27 - 05/04 (1)
- ► 04/13 - 04/20 (1)
- ► 04/06 - 04/13 (1)
- ► 03/23 - 03/30 (1)
- ► 03/16 - 03/23 (1)
-
►
2013
(2)
- ► 12/01 - 12/08 (1)
- ► 10/27 - 11/03 (1)
Popular Posts
-
PENGERTIAN PENALARAN proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan ...
-
GADGET SEBAGAI KEBUTUHAN MANUSIA Gadget memang erat dengan kehidupan sehari-hari. Gadget sekarang sudah menjadi kebutuhan yang tak b...
-
Pendapatan Nasional dengan Perekonomian Tertutup Sederhana Dua Sektor Pendapatan Nasional dengan Perekonomian Tertutup Sederhana Dua ...
-
BUDAYA DENGAN SASTRA Ilmu Budaya Dasar (yang dahulu di sebut sebagai Basic Humanities) berasal dari bahasa latin yang di sebut dengan “hu...
-
Ketentuan Umum Pada undang-undang no 36 tentang telekomunikasi, terdapat pada BAB I dan Pasal 1. Pada bagian ini terdapat pengertian men...
-
Judul buku : Penelitian Ilmiah dan Martabat Manusia Penulis : Reza A. A. Wattimena Penerbit : evolitera Tahun Terbit: 2011 ...
-
Manfaat Teknologi Dalam Kehidupan Manusia – Teknologi sebenarnya sejak dulu sudah ada. Pada dasarnya teknologi diciptakan untuk...
-
A. Uang Pengertian Uang Uang adalah alat tukar menukar yang diterima masyarakat dan digunakan sebagai alat untuk membayar berbaga...
-
Definisi Peraturan dan Regulasi Peraturan adalah sesuatu yang disepakati dan mengikat sekelompok orang/ lembaga dalam rangka mencapai s...
-
Kelebihan Windows 10 Perusahaan penguasa terbesar dunia, dibidang sistem operasi komputer tersebut, akan bersiap-siap meluncurk...
Blog Archive
-
►
2017
(6)
- ► 05/07 - 05/14 (3)
- ► 04/02 - 04/09 (2)
- ► 03/19 - 03/26 (1)
-
►
2016
(8)
- ► 11/27 - 12/04 (1)
- ► 10/16 - 10/23 (1)
- ► 04/17 - 04/24 (2)
- ► 04/03 - 04/10 (1)
- ► 03/06 - 03/13 (1)
- ► 01/17 - 01/24 (2)
-
►
2015
(24)
- ► 11/22 - 11/29 (1)
- ► 10/18 - 10/25 (1)
- ► 05/31 - 06/07 (5)
- ► 04/26 - 05/03 (5)
- ► 04/12 - 04/19 (3)
- ► 03/22 - 03/29 (3)
- ► 03/08 - 03/15 (1)
- ► 01/18 - 01/25 (5)
-
▼
2014
(19)
- ► 12/21 - 12/28 (7)
- ► 11/09 - 11/16 (2)
- ► 10/12 - 10/19 (1)
- ► 10/05 - 10/12 (1)
- ► 09/28 - 10/05 (1)
- ► 04/27 - 05/04 (1)
- ► 04/13 - 04/20 (1)
- ► 04/06 - 04/13 (1)
- ► 03/23 - 03/30 (1)
- ► 03/16 - 03/23 (1)
-
►
2013
(2)
- ► 12/01 - 12/08 (1)
- ► 10/27 - 11/03 (1)
My Blog List
www.gunadarma.ac.id. Diberdayakan oleh Blogger.
Kamis, 27 November 2014
Pemasar internasional harus mengetahui pengaruh
budaya dan harus menyiapkan diri untuk menjawab tantangan itu atau mengubahnya.
Pemasar internasional memainkan peran penting bahkan dapat dikatakan menentukan
dalam mempengaruhi kecepatan tingkat perubahan diseluruh dunia. Hal terlihat
jelas dalam makanan tetapi praktis menyangkut semua industri, terutama produk
konsumen. Pabrik sabun dan deterjen telah mengubah kebiasaan, mencuci, industri
elektronik telah mengubah pola hiburan, dan pemasar pakaian telah mengubah gaya
gaya, dan sebagainya. Dalam produk industri budaya telah mempengaruhi
karakteristik dan permintaan produk tetapi yang lebih penting lagi sebagai
pengaruh pada proses pemasaran, terutama dalam cara menjalankan bisnis. Pemasar
internasional telah belajar untuk mengandalkan orang yang mengetahui dan
memahami adat serta sikap setempat untuk keahlian pemasaran.
Hubungan bisnis antara pihak-pihak yang mempunyai budaya atau
kebangsaan berbeda dapat dipengaruhi oleh tantangan tambahan.Bila salah satu pihak
dari budaya konteks tinggi mengambil bagian dalam kesepakatan bisnis,
faktor-faktor yang dibahas mungkin akan lebih rumit karena keyakinan berbeda
mengenai signifikansi dari kesepakatan bisnis formal dan kewajiban yang
mengikat semua pihak misalnya, manajer penjualan benar-benar yakin bahwa hanya
kontrak yang ditulis dengan baik yang diperlukan agar perusahaanya dapat
menerima semua kewajiban yang mengikat. Tetapi manajer penjualan tadi juga
tidak dapat memahami belahan dunia, sesuatu hanya dapat terjadi bila ada
hubungan pribadi karena kadang-kadang hubungan pribadi juga perlu untuk
melaksanakan sesuatu dalam lingkungan konteks rendah.
ASPEK DASAR DARI BUDAYA
Bagi ahli antropologi dan sosiologi, budaya adalah “cara hidup” yang
dibentuk oleh sekelompok manusia yang diturunkan dari satu generasi ke generasi
berikutnya. Budaya termasuk kesadaran dan ketidaksadaran akan nilai, ide,
sikap, dan simbol yang membentuk perilaku manusia dan diteruskan dari satu
generasi ke generasi selanjutnya. Seperti didefinisikan oleh seorang ahli
antropologi organisasi Geert Hofstede, budaya adalah “tatanan kolektif dari
pikiran yang membedakan anggota tersebut dari satu kategori orang dengan orang
lainnya.”
Pandangan Ahli Antropologi
Seperti diutarakan oleh Ruth Benedict dalam karya klasiknya berjudul The
Chrysanthemum and the Sword, tidak peduli betapa aneh tindakan atau pendapat
seseorang , cara seseorang berpikir, merasa, dan bertindak mempunyai hubungan
dengan pengalamannnya di dunia ini. Tidak masalah jika tindakan dan opini
dirasakan sebagai gagasan yang aneh oleh orang lain. Pemasar global yang
berhasil harus memahami pengalaman manusia dari sudut pandang lokal dan menjadi
orang dalam melalui proses empati budaya.
Budaya Konteks Tinggi dan Rendah
Edward T. Hall menyarankan konsep konteks tinggi dan rendah sebagai salah
satu cara untuk memahami orientasi budaya yang berbeda. Dalam budaya konteks
rendah, pesan nyata; kata-kata membawa sebagian besar informasi dalam
komunikasi. Dalam budaya konteks tinggi, tidak terlalu banyak informasi berada
dalam pesan verbal. Jepang, Saudi Arabia, dan budaya konteks tinggi lainnya
sangat menekankan pada nilai dan posisi atau kedudukan seseorang di masyarakat.
Dalam budaya ini, pinjaman dari bank lebih mungkin didasarkan pada siapa Anda
daripada analisis formal laporan keuangan. Dalam budaya konteks rendah seperti
Amerika Serikat, Swis, atau Jerman, persetujuan dibuat dengan informasi yang
jauh lebih sedikit mengenai karakter, latar belakang, dan nilai-nilai.
Keputusan lebih didasarkan pada fakta dan angka dalam permintaan pinjaman.
Komunikasi dan Negosiasi
Jika bahasa dan budaya berubah, ada tantangan tambahan dalam komunikasi.
Misalnya, “ya” dan “tidak” dipergunakan dengan cara yang berbeda antara Negara
Jepang dan Negara barat. Hal ini menyebabkan kebingungan dan kesalahpahaman.
Dalam bahasa inggris jawaban “ya” atau “tidak” atas sebuah pertanyaan
didasarkan pada apakah jawabannya mengiyakan atau menolak. Dalam bahasa Jepang,
tidak demikian. Jawaban “ya” atau “tidak” dapat dipergunakan untuk jawaban yang
membenarkan atau menolak pertanyaan tadi.
Perilaku Sosial
Ada sejumlah perilaku sosial dan sebutan yang mempunyai arti yang
berbeda-beda di dalam budaya lain. Sebagai contoh, orang Amerika umumnya
menganggap tidak sopan jika makanan di atas piring membubung, membuat keributan
ketika sedang makan, dan bersendawa. Namun sejumlah masyarakat Cina merasa
bahwa merupakan hal yang sopan jika mengambil setiap porsi makanan yang
dihidangkan dan menunjukkan kepuasannya dengan bersendawa.
Perilaku sosial lainnya, jika tidak diketahui, akan merugikan bagi
pelancong internasional. Sebagai contoh, di Arab Saudi, merupakan penghinaan
jika menanyakan kepada pemilik rumah tentang kesehatan suami/istri.
Sosialisasi Antar-Budaya
Memahami suatu budaya berarti memahami kebiasaan, tindakan, dan alasan-alasan
di balik perilaku-perilaku yang ada. Sebagai contoh, di Amerika Serikat, bak
mandi dan toilet mungkin berada dalam ruang yang sama. Orang Amerika
mengasumsikan bahwa ini adalah norma yang berlaku di dunia. Namun, dalam
beberapa budaya seperti Jepang, menganggap itu tidak higienis. Bahkan budaya
lain menganggap duduk di atas toilet duduk itu tidak higienis. Di banyak
budaya, penggunaan tisu toilet bukanlah norma mereka.
1)
Definisi Budaya
·
Terdapat banyak definisi dari
budaya . Dalam konteks ini, budaya dalam satu setting bisnis didefinisikan
sebagai adalah proses belajar, pembagian, bersifat memaksa serta sekumpulan
simbol yang saling, berhubungan dan mempunyai makna serta menyediakan
satu set orientasi untuk anggota masyarakat.
·
Budaya dapat didefinisikan
oleh perbatasan nasional, terutama ketika negara-negara terisolasi oleh
penghalang alami.
·
Budaya berisi cabang kebudayaan yang hanya
mempunyai sedikit kesamaan secara umum antara satu budaya dengan budaya yang
lain. (Kotabe 2007)
2)
Elemen
dari Budaya
Budaya terdiri dari banyak komponen saling berhubungan. Pengetahuan
dari satu budaya memerlukan satu pengertian mendalam pada bagian-bagian
berbeda. Unsur-unsur dari Budaya sebagai berikut :
1.
Material Life merupakan
teknologi yang digunakan untuk menghasilkan, mendistribusikan, dan mengkonsumsi
barang-barang dan layanan
2.
Bahasa; bahasa mempunyai dua
bagian-bagian: lisan dan bahasa diam
3.
Interaksi Sosial; interaksi
sosial di antara orang; keluarga inti memperluas keluarga; kelompok referensi
4.
Aestetika; ide-ide dan
persepsi bahwa satu budaya berkaitan dengan kecantikan serta kebaikan
5.
Agama; sekumpulan kepercayaan
(anggapan) komunitas yang berhubungan dengan satu kenyataan yang dibuktikan
dengan pengalaman
6.
Pendidikan Salah satu dari
wahana-wahana pembelajaran utama menyalurkan dari satu generasi kepada
berikutnya
7.
Menghargai Sistem; nilai
bentuk norma-norma dan standar orang.
3)
Perbandingan
Antar Budaya
Ø
Budaya satu negara
berbeda satu sama lain, tetapi biasanya berbagi aspek tertentu. Penelitian
psikologi sosial Saat ini mengungkapkan perbedaan budaya kunci antara East
(timur) dan West (barat) Budaya untuk konteks ini adalah bagaimana orang
merasa mempunyai kenyataan dan penalaran.
Ø
Budaya kontaks tingkat tinggi
merupakan Penafsiran dari pesan berstandarkan pada tingkat ketergantungan
pada budaya negara tsb e.g., Cina, Korea, Jepang.
Ø
Budaya konteks-rendah-:
Meletakkan sebagian besar penekanan terhadap kata yang ditulis atau lisan;
e.g., AS, Skandinavia, Jerman.
Ø
Individualisme:
Keinginan orang untuk menyukai dan bertindak sebagai individu dari pada anggota
kelompok.
Ø
Sifat kelaki-lakian (maskulinitas
): Pentingnya “pria” akan nilai (ketegasan, sukses, kompetitif mengendalikan,
prestasi) melawan “wanita” nilai (kesetiakawanan, kualitas hidup).
Ø
Orientasi Jangka panjang fokus
yang melawan jangka pendek: Masa depan melawan masa lampau dan orientasi saat
ini
4)
Adaptasi
pada budaya
Pemasar Global perlu untuk menjadi sensitif kepada penyimpangan budaya
dimana mempengaruhi pemikiran mereka, perilaku, dan pengambilan keputusan.
Self Reference Creation-SCR (kriteria referensi diri sendiri) mengacu pada
kecenderungan tak sadar orang untuk memohon pertolongan akan pengalaman dan
sistem nilai budaya yang mereka miliki sendiri untuk diterjemahkan pada satu
situasi bisnis yang diberikan.
5)
Budaya
dan Bauran Pemasaran
Budaya adalah satu tiang kunci dari pasar.
Kebijakan Produk ; Produk Tertentu lebih banyak mengikat satu budaya
dibandingkan produk lain. Makanan, hidangan, dan produk pakaian cenderung untuk
sangat terikat pada budaya .
Penetapan harga: Menetapkan
harga kebijakan-kebijakan dikendalikan oleh empat Cs:
Ø Pelanggan (customer)
Ø Perusahaan (biaya, objektif, strategi)
(company)
Ø Kompetisi (competitor)
Ø Kolaborator (e.g., distributor)
(Collaborators).
Distribusi: Variabel Budaya mempengaruhi pengambilan kebijakan untuk
saluran distribusi
Promosi: adalah bauran pemasaran yang paling kelihatan. Budaya akan
secara tipikal mempunyai satu pengaruh utama atas strategi komunikasi
perusahaan. Tabu dan norma-norma budaya yang Lokal juga mempengaruhi gaya
periklanan.
6)
Budaya
Organisasi
Budaya Organisasi : sebagian besar perusahaan ditandai oleh budaya
organisasi (perusahaan) mereka.
Sebuah model
jenis budaya organisasi mencakup empat budaya berikut
a. Budaya Clan (Clan culture)
b. Budaya Adhocracy (Adhocracy culture)
c. Budaya Hirarki (Hierarchy culture)
d. Budaya Pasar (Market culture)
7)
Manajemen
Rekening Global (Global Account Management (GAM))
Koordinasi pengelolaan rekening nasabah di seluruh perbatasan nasional yang
disebut sebagai manajemen rekening global.
a. Persyaratan-persyaratan pemilik
rekening global :
- Memerlukan satu tempat
pertemuan
- Menuntut koordinasi
sumber daya untuk melayani pelanggan
- Mendorong keseragaman harga dan syarat perdagangan
- Memiliki produk dan
pelayanan standar
- Memerlukan konsistensi
tingkat tinggi dalam kualitas pelayanan dan kinerja
- Dukungan di
negara-negara dimana perusahaan tidak memiliki keberadaan
b. Mengelola Hubungan Rekening Global :
- Memperjelas peran tim
manajemen rekening global
- Membuat struktur
insentif yang realistis
- Pilihlah manajer
rekening global yang benar
- Buat jaringan dukungan
yang kuat
- Pastikan bahwa hubungan
pelanggan beroperasi di lebih dari satu tingkatan
- Manajemen rekening
global harus fleksibel dan dinamis.
8)
Manajemen
Hubungan Pelanggan Global (Global
Customer Relationship Management (CRM))
a.
Proses pengelolaan interaksi
antara perusahaan dan pelanggan disebut Customer Relationship Management (CRM):
- Membantu dalam ingatan pelanggan
- Membantu dalam komunikasi yang lebih kaya dan pemasaran interaktif
- Membantu dalam penyesuaian pelayanan
- Membantu untuk mempertahankan hubungan lebih dekat dengan
pelanggan
b.
Manfaat CRM
- Pemahaman yang lebih baik dari harapan dan prilaku pelanggan
- Kemampuan untuk mengukur nilai pelanggan kepada perusahaan
- Menurunkan akuisisi pelanggan dan biaya
- Kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan pelanggan di
negara-
negara
dimana akses ke saluran tradisional terbatas.
c.
Pedoman Pelaksanaan CRM yang
sukses :
- Membuat program bisnis-driven daripada IT-driven
- Membantu dan melacak perlindungan data dan undang-undang privasi di
negara-
negara
dimana sistem CRM sedang digunakan atau dalam tahap perencanaan
- Sebuah data yang baik adalah prasyarat utama
- Imbalan yang dikirim ke pelanggan relevan, ditargetkan, dan bersifat
pribadi.
(Sumber :
Dr.Hj.Ratih Hurryati, M.Si., 2011, Lingkungan Sosial Budaya.pptx)
Lingkungan Budaya
Tiap-tiap bangsa mempunyai nilai, adat istiadat dan tabu sendiri-sendiri.
Pengusaha asing, jika ingin berhasil, harus menanggalkan enosentrisme mereka
dan mencoba memahami kultur dan kebiasaan bisnis di negara tuan rumah, yang
seringkali berbeda konsep waktu, ruang dan tata caranya.
Bagaimana konsumen setempat memikirkan dan menggunakan produk
tertentu harus diperhatikan oleh penjual sebelum merencanakan program
pemasaran. Berikut ini adalah beberapa contoh yang mengejutkan di pasar
konsumen :
Kaum pria
Prancis rata-rata menggunakan kosmetik dan alat kecantikan hampir dua kali
lebih banyak dari pada istri mereka. Orang Jerman dan Prancis makan spageti
bungkusan lebih banyak dari pada orang itali. Anak-anak italia senag makan
sepotong coklat yang disisipkan di antara dua potong roti sebagai cemilan. Kaum
wanita di Tanjania tidak mau memberi telur kepada anak-anak mereka karena takut
anak-anak itu menjadi botak dan impoten.
Lingkungan Bisnis
Norma dan
perilaku bisnis juga berlainan dari satu negara ke negara lain. Eksekutif
bisnis perlu mengetahui hal ini sebelum melakukan negosiasi di negara lain. Ada
beberapa contoh perilaku bisnis yang berbeda dengan bisnis di beberapa negara:
Pengusaha arab
biasa melakukan pembicaraan bisnis dengan rekan usahanya dalam jarak yang
sangat rapat, hidung mereka hampir beradu. Kadang-kadang mereka menggamit dan
menggemgam tangan anda sebagai tanda persahabatan. Jika rekan usahanya menolak
genggaman ini, pengusaha arab akan merasa tersinggung.
Dalam komunikasi tatap muka,
eksekutif bisnis Jepang jarang sekali mengatakan tidak kepada rekan amerikanya.
Pengusaha Amerika sering bingung dan tidak mengetahui persis apa sebenarnya
sikap sebenarnya sikap pengusaha Jepang ini. Orang amerika sering langsung ke
pokok pembicaraan, eksekutif bisnis Jepang menganggap ini sebagai sikap memaksa.
Di Prancis, pedagang besar
tidak merasa perlu mempromosikan suatu produk. Mereka menanyakan kepada para
pengecer apa yang diinginkan dan menyediakannya. Jika pengusaha amerika
menyusun strateginya dengan anggapan bahwa pedagang besar Prancis akan
bekerjasama dalam promosi, mereka akan gagal.
Tiap-tiap
negara bahkan suku-suku bangsa di suatu negara mempunyai tradisi, preferensi
dan tabu budaya dan bisnis sendiri-sendiri yang harus
diketahui para pemasar.
sumber : http://tanmorib.blogspot.com/2013/01/lingkungan-sosial-dan-budaya-pemasaran.html
Langganan:
Postingan (Atom)